Analisis Sintaksis Galatia 3 : 10 - 14 terhadap Doktrin Pembenaran oleh Iman
Keywords:
pembenaran, iman, legalisme, hukum tauratAbstract
Perdebatan teologis tentang Doktrin Pembenaran meskipun lebih intens terjadi di masa lalu tetapi tidak bisa hilang di setiap zaman. Hal ini dikarenakan spirit legalisme dalam diri manusia selalu hadir dan pemahaman ala Pelagianisme maupun Semi Pelagianisme akan selalu tumbuh dan berkembang di setiap masa. Di tengah adanya perdebatan tafsir maka studi eksegetikal dengan menggunakan analisis sintaksis terhadap teks dalam bahasa asli ( Yunani koine ) selalu dibutuhkan untuk melandasi kokohnya suatu doktrin. Teks Galatia 3 : 10 – 14 adalah salah satu dari sekian banyak perikop yang baik dan jelas menegaskan doktrin pembenaran oleh iman, maka dengan dukungan analisis sintaksis yang menganalisa berbagai bentuk kata dan struktur kalimat dalam teks, didapatkan pengertian dan penegasan yang semakin kuat pada konsep pembenaran oleh iman tersebut dengan disertai pendapat para ahli (teolog ) melalui riset literature yang relevan. Hasilnya menegaskan kembali apa yang Alkitab ajarkan, bahwa manusia yang secara natur sudah berada di bawah kutuk hukum Taurat karena dosa tidak bisa dibenarkan karena melakukan kebajikan atau dengan upaya pemenuhan hukum, tetapi hanya dapat dibenarkan oleh/melalui iman semata karena pekerjaan Kristus.